Dalang seno

Selasa, 23 November 2010

Jeddah


Jeddah adalah salah satu kota di Saudi Arabia dimana jamaah haji Indonesia sebagian besar masuk ke Mekah melalui bandara King Abdul Azis di Jeddah ini. Jeddah terletak di daerah pantai dimana di kota Jeddah sendiri terdapat banyak tempat rekreasi yang menarik. Umumnya jamaah kita setelah selesai menunaikan ibadah haji kemudian di bawa ke embarkasi haji di Jeddah, di sini jamaah akan mendapatkan kesempatan untuk melihat-lihat tempat wisata di Jeddah dan tentunya semuanya gratis.
Begitu kita turun dari pesawat, kita sudah di kelompokkan dalam pemeriksaan dipisahkan dari setiap negara, Jadi kalau tiba-tiba kita berada di tengah orang asing berarti kita salah mengantri. Tapi jangan kawatir di sini semuanya sudah di atur untuk pemeriksaan dokumen imigrasi secara terpisah. Dan yang penting ada pemandu dari masing-masing negara yang akan mengarahkan, di loket mana kita harus di periksa. Dan kebetulan pemandu imigrasi pada tahun ini adalah teman saya Bpk Josep Chandra orang Bekasi yang bekerja di Jeddah. Beliau adalah teman kami main badminton.
Setelah selesai pemeriksaan imigrasi kami semua di kumpulkan dalam lokasi di luar bandara untuk selanjutnya kami akan di berangkatkan menuju Meddina.

Kamis, 04 November 2010

PENERBANGAN KE JEDDAH


Setelah semua adninistrasi di pondokan Donohudan selesai, jam 10.00 kami take off dari bandara Adi Sumarmo Solo menuju Jeddah. Pesawat yang kami tumpangi transit dulu di Bandara Hang Nadim Batam sekitar satu seperempat jam. Kemudian pesawat melanjutkan perjalananya menuju Jeddah selama sepuluh jam. Jadi total perjalanan dari Solo menuju Jeddah adalah dua belas jam. Sungguh perjalanan yang lama dan melelahkan.
Banyak diantara jamaah yang baru pertama kali naik pesawat, jadi ada banyak pengalaman yang lucu dan menggelikan. Tapi Alhamdulillah rombongan kami berasal dari desa di Klaten sehingga mereka tidak malu-malu untuk bertanya. Rombongan haji ini berbeda dengan rombongan lain karena memang sebagian besar jamaahnya sudah berusia lanjut.
Orang-orang tua biasanya takut untuk ke belakang(toilet) jadi ada yang di dalam pesawat sedikit sekali makan dan minum. Tapi yang menggelika masih ada saja jamaah yang buang air besar di lantai toilet dan di atas tutup toilet pesawat. Jadi ini perlu sekali buat penyelenggara manasik untuk di tekankan masalah ini.

Rabu, 03 November 2010

PERSIAPAN BERANGKAT DARI DONOHUDAN

Setelah semua administrasi maupun pengarahan di Asrama haji selesai tinggal kita menunggu keberangkatan sesuai jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Sedikit yang ingin kami sampaikan kepada calom jamaah adalah masalah barang bawaan dan juga kondisi selama penerbangan.
Barang bawaan yang masuk bagasi adalah tas besar dari penerbangan, kalau Garuda warna biru dan Saudia warna coklat. Dalam tas besar ini beratnya tidak boleh melebihi 30 kg pada saat berangkat dan 40 kg pada saat nanti kembali.
Tas tentengan kecil yang kita bawa masuk kedalam pesawat adalah tas yang juga diberikan dari penerbangan yang bersangkutan. Didalam tas tentengan ini kita tidak boleh memasukkan pisau, pisau cukur, potongan kuku, cairan yang lebih dari 100 ml seperti kecap, shampo, madu dll. Tidak boleh juga membawa troly. Obat-obatan yang kita bawa juga harus didaftarkan.
TIPS:
Kalau anda ingin membawa barang-barang tersebut karena perlu lebih baik dimasukkan dalam kopor besar. Kemudian untuk bahan makanan mentah tidak perlu membawa dari Indonesia karena di Arab banyak di jual dan harganya cukup murah, termasuk peralatan memasak kalau hotelnya bagus sudah disediakan tapi kalaupun tidak disediakan banyak dijual di toko-toko sekitar pondokan dengan harga yang murah, Jangan kawatir tidak bisa makan disana.

CEK KESEHATAN

Cek kesehatan pada calon jamaah haji sangat penting, mengingat perjalanan haji adalah perjalanan yang cukup lama kuranglebih 42 hari. Cek kesehatan pertama adalah pada saat pendaftaran melalui puskesmas setempat untuk dilihat kesehatan secara umum.
Kemudian satu minggu sebelum berangkat ada cek kesehatan di Dinas Kesehatan Kota untuk diberikan Vaksin Meningitis, Vaksin Influensa dan juga pemeriksaan darah dan urin. Juga ada photo thorax yang dilaksanakan dirumag sakit yang ditunjuk. Untuk pasien diatas 60 tahun ada pemeriksaan tambahan yaitu rekam jantung atau ECG.
Dalam pemeriksaan ini tidak bertujuan untuk menghalangi pasien bisa berangkat atau tidak tapi lebih sebagai tindakan preventif untuk membantu jamaah yang mungkin menderita penyakit tertentu seperti hipertensi, Diabetes, ataupun stroke agar mendapat perhatian yang baik. Ini adalah termasuk pasien dengan Resiko Tinggi.

Selasa, 02 November 2010

Asrama Haji

Tanggal 2 Nopember 2009 kami dari rumah menhuju Stadion Trikoyo Klaten, untuk acara pelepasan oleh bapak pejabat kabupaten dan bapak bupati langsung. Didalam stadion telah disiapkan tenda-tenda dimana setiap tenda dipakai untuk duduk 1(satu) rombongan. Suasana sangat ramai dari banyaknya pengantar calon jamaah haji. Disinilah kita harus waspada karena ada saja orang yang memanfaatkan situasi ini untuk berbuat jahat dengan mencopet.
Ditmpat ini keluarga atau pengantar memberikan salam perpisahan sebelum kami bertolak ke asrama haji Donohudan, Boyolali Jawa Tengah. Tepat jam 15.00 kami berangkat dengan bus yang telah disediakan dan sampai di Donohudan jam setengah lima. Jam lima sore kami baru dipersilahkan masuk.

KEGIATAN DI ASRAMA
Begitu masuk kami ditempatkan di aula diterima oleh pengurus asrama haji dan kebetulan pada waktu itu bapak menteri agama Surya Darma Ali sendiri yang menerima dan memberikan pidato penyambutan.
Kemudian sebelum masuk kamar kami kami dperiksa lagi kesehatannya dan setiap jamaah dibekali dengan satu paket obat-obatan. Dan untuk saya sendiri kebetulan diperiksa dr. Ahmad Muzayin yang kebetulan saya kenal.
Kemudian setelah selesai kami dipersilahkan masuk kamar dan kami sudah bergabung dengan rombongan dari Pekalongan yang nantinya menjadi rombongan kami dalam satu kloter yaitu kloter 35.
Di asrama inilah kami akan mendapat pengarahan pengarahan dari petugas haji, penerimaan gelang identitas dan juga living cost yang besarnya 1500 real.

APA SAJA YANG ADA DI ASRAMA HAJI?
Nah di dalam asrama haji ini tidak hanya melulu makan dan tidur, tapi bagi jamaah yang belum mempersiapkan dari rumah bisa belanja di kompleks asrama, baik itu untuk keperluan jamaah nanti di Arab Saudi ataupun keperluan oleh-oleh buat keluarga. Dan yang jelas oleh-oleh ini bisa dikirim kerumah masing-masing pada saat nanti kita pas sudah sampai.
Daftar belanjaan yang mungkin perlu untuk jamaah adalah
Nomor Perdana Arab ( Zain, Al Jawal, Mobily) termasuk pulsa
baju ganti, kaus, handuk, peralatan mandi, tukar real dan juga peta Mekkah
masih kurang lengkap? Ada waktu kurang lebih satu hari untuk bisa melihat barang dagangan oleh-oleh haji. Buka 24 jam

Jumat, 27 Agustus 2010

Rombongan V Kloter 35

Ini adalah daftar rombongan kami dimana sebagian besar jamaah berasal dari Kec Trucuk, Kab Klaten.

Purnomosidi,S Pd,  Sudiyono,  Surtini Ama,  Sri Lanjar,  Wajar Mulyanto, Hadiyem, Lilik Munjaliq, Enny Hartono, Sukisno Wardoyo, Suripah, Semi Wiryo Sularto, Bambang Subekti, Sri Kartini SPd, Inti Hastuti, Jukiman, Rubiyem, Tumirah, Lagimin, Dwi Haryanti, Aninditi Sulistio ST, Anik Yuliastuti ST, Samiyi Jowikarto
, Muhdi BA, Winarno Drs, Badawi Rudiwiyanto, Sri Wuryaningsih, Harto Waloyo, Sarikem, Edy Priyono SH, Bouman Hadisiswanto, Suwarti Kaswasih Dra, Pardi Sanyoto, Triwanto, Herry Purwnati, Ngatinah, Hariyadi Wijayanta, Ayem Takarina, Salimin BA, Sumarni, Ny Pujodiharjo, Madenar.

Selasa, 24 Agustus 2010

MANASIK

Jamaah IPHI Trucuk, Klaten
KBIH Mandiri mengadakan manasik haji baik secara teori maupun praktek. Teori dilakukan setiap hari minggu bertempat di Madrasah Tsanawiyah Negeri Trucuk, tepatnya di sebelah selatan pasar Babad. Sebagai narasumber untuk manasik adalah ketua IPHI Trucuk Bpk. H. Slamet, Bpk H Muh Husni (alm) dan dibantu oleh pengurus maupun anggota IPHI Trucuk. Pada tahun ini diikuti kurang lebih 50 orang, dengan perincian 41 orang murni jamaah haji mandiri, dan sisanya adalah sudah tergabung dalam KBIH lain tapi masih ingin memperdalam ilmunya di Trucuk. Pelaksanaan teori ini kurang lebih dua bulan sebelum berangkat.Semua jamaah juga dibekali dengan buku panduan kecil dan ringkas, selain yang sudah di terima dari Depag. Setelah matang dalam teori kemudian pengurus IPHI mengadakan praktek manasik haji selama dua kali hari minggu.

Minggu pertama.
Adalah praktek Umrah, dengan mengambil asumsi jamaah haji nafar awal jadi jamaah berangkat dari Medinah. Sebagai Medinnah adalah Tegalgading di rumah bapak Muslim (alm). Kemudian jamaah menuju Mekkah dengan terlebih dahulu memakai pakaian ihrom di Bir Ali. Digambarkan sebagai Bier Ali adalah Masjid Mireng. Selesai shalat sunat ihram dua rekaat, kemudian jamaah menuju Mekkah. dan sebagai gambaran Mekkah adalah lapangan Kalikebu Trucuk. Nah di sini jamaah melakukan rukun dan wajib umrah, yaitu tawaf mengelilingi kabbah tujuh kali kemudian sa'i yaitu berjalan dari bulit Shafa menuju bukit Marwa bolak-balik sebanyak tujuh kali pula. Dalam praktek ini tidak lupa jamaah diharuskan bersungguh-sungguh seolah -olah berada di Mekkah. Juga yang tidak boleh dilupakan adalah bacaan doa selama melakukan ibadah umrah.

Minggu kedua.
Dalam Minggu kedua ini jamaah akan mengerjakan haji, yang dimulai dari masih di pondokan Mekkah kemudian menuju Arofah, baru Muzdalifah dan terakhir adalah Mina sebelum kembali lagi untuk thawaf ifadoh di Mekkah.  Seperti minggu pertama sebagai Mekkah adalah Kalikebo dan sebagai Muzdalifah adalah Planggu, dan di Mina adalah lapangan Planggu Trucuk.

Pelaksanaan manasik ini mendapat perhatian yang cukup besar dari masyarakat sekitar yang di lewati rombongan jamaah calon haji dari Kecamatan Trucuk, sehingga tidak salah juga kalau jajaran Pemerintahan Kecamatan ikut terlibat dalam acara ini. Inilah gambaran kemandirian dan kegotongroyongan masyarakat pedesaan untuk mengantarkan anggota warganya berangkat ke tanah suci. Dan teriring doa semoga menjadi haji yang Mabrur Aminnn.

Senin, 23 Agustus 2010

KBIH Mandiri

Sebagian rombongan 5 KBIH Mandiri
Kami berangkat dari Klaten tanggal 23 Oktober 2009 tergabung dalam rombongan 5 Kloter 35 SOC. Dalam rombongan ini adalah kelompok non KBIH atau yang lebih dikenal dengan KBIH Mandiri. KBIH Mandiri ini dikelola oleh Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia ( IPHI ) Kecamatan Trucuk. Hal ini tentu sangat membantu sekali baik kepada para Jamaah Calon Haji atapun Departemen Agama di Kabupaten.
IPHI sendiri sebagai organisasi non profit yang setiap tahun menyelenggarakan manasik haji lengkap, tanpa dikenakan beaya. Semua yang memberikan materi manasik adalah pengurus IPHI dan Kyai- Kyai yang ada di wilayah Trucuk dan sebagian Ceper. Tak lupa adalah pengalaman dari para jamaah yang sudah pulang dari Mekkah sebagai penambah mantab dan yakin dari calon jamaah. Karena sesungguhnya ibadah haji itu adalah ibadah mandiri  jadi mau tak mau setiap jamaah harus bisa dan mampu untuk melaksanakan rukun dan wajib haji. Dengan semangat kebersamaan dan berbekal dari pengalaman pembimbing manasik haji yang cukup kami yakin KBIH Mandiri ini tidak kalah baik dan mutunya dengan KBIH yang sudah punya nama di Klaten.