Dalang seno

Jumat, 27 Agustus 2010

Rombongan V Kloter 35

Ini adalah daftar rombongan kami dimana sebagian besar jamaah berasal dari Kec Trucuk, Kab Klaten.

Purnomosidi,S Pd,  Sudiyono,  Surtini Ama,  Sri Lanjar,  Wajar Mulyanto, Hadiyem, Lilik Munjaliq, Enny Hartono, Sukisno Wardoyo, Suripah, Semi Wiryo Sularto, Bambang Subekti, Sri Kartini SPd, Inti Hastuti, Jukiman, Rubiyem, Tumirah, Lagimin, Dwi Haryanti, Aninditi Sulistio ST, Anik Yuliastuti ST, Samiyi Jowikarto
, Muhdi BA, Winarno Drs, Badawi Rudiwiyanto, Sri Wuryaningsih, Harto Waloyo, Sarikem, Edy Priyono SH, Bouman Hadisiswanto, Suwarti Kaswasih Dra, Pardi Sanyoto, Triwanto, Herry Purwnati, Ngatinah, Hariyadi Wijayanta, Ayem Takarina, Salimin BA, Sumarni, Ny Pujodiharjo, Madenar.

Selasa, 24 Agustus 2010

MANASIK

Jamaah IPHI Trucuk, Klaten
KBIH Mandiri mengadakan manasik haji baik secara teori maupun praktek. Teori dilakukan setiap hari minggu bertempat di Madrasah Tsanawiyah Negeri Trucuk, tepatnya di sebelah selatan pasar Babad. Sebagai narasumber untuk manasik adalah ketua IPHI Trucuk Bpk. H. Slamet, Bpk H Muh Husni (alm) dan dibantu oleh pengurus maupun anggota IPHI Trucuk. Pada tahun ini diikuti kurang lebih 50 orang, dengan perincian 41 orang murni jamaah haji mandiri, dan sisanya adalah sudah tergabung dalam KBIH lain tapi masih ingin memperdalam ilmunya di Trucuk. Pelaksanaan teori ini kurang lebih dua bulan sebelum berangkat.Semua jamaah juga dibekali dengan buku panduan kecil dan ringkas, selain yang sudah di terima dari Depag. Setelah matang dalam teori kemudian pengurus IPHI mengadakan praktek manasik haji selama dua kali hari minggu.

Minggu pertama.
Adalah praktek Umrah, dengan mengambil asumsi jamaah haji nafar awal jadi jamaah berangkat dari Medinah. Sebagai Medinnah adalah Tegalgading di rumah bapak Muslim (alm). Kemudian jamaah menuju Mekkah dengan terlebih dahulu memakai pakaian ihrom di Bir Ali. Digambarkan sebagai Bier Ali adalah Masjid Mireng. Selesai shalat sunat ihram dua rekaat, kemudian jamaah menuju Mekkah. dan sebagai gambaran Mekkah adalah lapangan Kalikebu Trucuk. Nah di sini jamaah melakukan rukun dan wajib umrah, yaitu tawaf mengelilingi kabbah tujuh kali kemudian sa'i yaitu berjalan dari bulit Shafa menuju bukit Marwa bolak-balik sebanyak tujuh kali pula. Dalam praktek ini tidak lupa jamaah diharuskan bersungguh-sungguh seolah -olah berada di Mekkah. Juga yang tidak boleh dilupakan adalah bacaan doa selama melakukan ibadah umrah.

Minggu kedua.
Dalam Minggu kedua ini jamaah akan mengerjakan haji, yang dimulai dari masih di pondokan Mekkah kemudian menuju Arofah, baru Muzdalifah dan terakhir adalah Mina sebelum kembali lagi untuk thawaf ifadoh di Mekkah.  Seperti minggu pertama sebagai Mekkah adalah Kalikebo dan sebagai Muzdalifah adalah Planggu, dan di Mina adalah lapangan Planggu Trucuk.

Pelaksanaan manasik ini mendapat perhatian yang cukup besar dari masyarakat sekitar yang di lewati rombongan jamaah calon haji dari Kecamatan Trucuk, sehingga tidak salah juga kalau jajaran Pemerintahan Kecamatan ikut terlibat dalam acara ini. Inilah gambaran kemandirian dan kegotongroyongan masyarakat pedesaan untuk mengantarkan anggota warganya berangkat ke tanah suci. Dan teriring doa semoga menjadi haji yang Mabrur Aminnn.

Senin, 23 Agustus 2010

KBIH Mandiri

Sebagian rombongan 5 KBIH Mandiri
Kami berangkat dari Klaten tanggal 23 Oktober 2009 tergabung dalam rombongan 5 Kloter 35 SOC. Dalam rombongan ini adalah kelompok non KBIH atau yang lebih dikenal dengan KBIH Mandiri. KBIH Mandiri ini dikelola oleh Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia ( IPHI ) Kecamatan Trucuk. Hal ini tentu sangat membantu sekali baik kepada para Jamaah Calon Haji atapun Departemen Agama di Kabupaten.
IPHI sendiri sebagai organisasi non profit yang setiap tahun menyelenggarakan manasik haji lengkap, tanpa dikenakan beaya. Semua yang memberikan materi manasik adalah pengurus IPHI dan Kyai- Kyai yang ada di wilayah Trucuk dan sebagian Ceper. Tak lupa adalah pengalaman dari para jamaah yang sudah pulang dari Mekkah sebagai penambah mantab dan yakin dari calon jamaah. Karena sesungguhnya ibadah haji itu adalah ibadah mandiri  jadi mau tak mau setiap jamaah harus bisa dan mampu untuk melaksanakan rukun dan wajib haji. Dengan semangat kebersamaan dan berbekal dari pengalaman pembimbing manasik haji yang cukup kami yakin KBIH Mandiri ini tidak kalah baik dan mutunya dengan KBIH yang sudah punya nama di Klaten.